PH 12 Mei 2019

Peranan  Keluarga  Bagi  Generasi Gereja

Bacaan Alkitab

Keluaran 2 : 1 – 10

II Timotius 1 : 3 – 18

Tanggal/Warna Liturgy 12 Mei 2019/Putih

A.Pendahuluan

Keluarga adalah suatu lembaga atau unit yang paling kecil dalam masyarakat. Keluarga adalah persekutuan hidup antara ayah, ibu, dan anak-anak. Inilah yang disebut dengan keluarga kecil atau keluarga inti. Keluarga Kristen adalah persekutuan hidup antara ayah, ibu, dan anak-anak yang telah peraya kepada Yesus Kristus. Keluarga Kristen biasa disebut sebagai “Gereja Mini “, artinya rumah tangga Kristen merupakan wadah dan tempat berlangsungnya persekutuan,pelayanan dan kesaksian oleh suami-istri/orangtua-anak dan anggota keluarga lainnya. Karena itu,betapa pentingnya peranan keluarga/orangtua dalam mempersiapkan generasi pelanjut dalam kehidupan gereja dan masyarakat. Orang tua adalah figur penting dalam keluarga,dan  juga dalam rencana Allah bagi umat-Nya.  Hal Ini kita bisa  lihat dalam hidup Musa ( Keluaran 2:1-10 ) dan hidup  Timotius ( II Timotius 1 : 3-18 ).

B.Penjelasan  Teks

   B.1. Keluaran 2 : 1 – 10, adalah berisi tentang kissah Musa dan peranan orangtua dalam

    mempersiapkan generasi untuk mewujudkan  renana Allah bagi umat Israel :

  • Meski Musa lahir di tengah situasi yang buruk, namun ibu Musa berhasil menyelamatkannya dari tangan kekejaman  para tentara  raja Firaun. Ketika rencananya gagal menghambat pertambahan jumlah orang Ibrani melalui kerja paksa (rodi), maka Raja Firaun memerintahkan para bidan untuk membunuh bayi laki-laki orang Israel dan membuang mereka ke sungai Nil. Jelas saja ibu Musa tidak dapat menyerahkan anaknya begitu saja untuk dibunuh raja Firaun. Musa disembunyikan selama tiga bulan (ay.2). Sesudah masa tiga bulan berlalu, maka Musa  diletakkan dalam peti dan dihanyutkan di sungai Nil.
  • Bukan kebetulan jika si bayi (Musa)  hanyut melewati di tempat permandian puteri Raja Firaun. Bukan kebetulan pula jika sang putri memutuskan untuk memelihara bayi itu, meski ia tahu bahwa itu adalah bayi orang Ibrani. Juga bukan kebetulan, jika kakak Musa yang perempuan mengikuti  perjalanan bayi di pinggir sungai Nil, dan menawarkan diri kepada putri Raja Firaun untuk mencarikan ibu penyusu bagi bayi tersebut ( Musa ).
  • Allah memiliki rencana tersendiri untuk menyelamatkan umatNya,dimana Allah memakai si ibu ( ibu Musa ) untuk menyelamatkan bayinya, bukan hanya demi hidup si bayi, melainkan juga bagi kepentingan bagi orang banyak  di masa mendatang. Demikian pula dalam hidup kita,  Allah memakai kita para orang tua untuk mewujudkan rencana-Nya. Allah memberikan kehormatan kepada orang tua untuk mempersiapkan anaknya dalam menggenapi rencana Allah.
  • Sejalan dengan itu, maka orangtua memiliki  tanggung jawab besar dalam mendidik anak untuk memahami rencana Tuhan bagi diri mereka. Maka orang tua perlu memperhatikan pentingnya peran yang diberikan Tuhan kepada mereka. Peran itu mesti dijalankan dengan serius, sesuai dengan tuntunan rencana Tuhan sendiri. Tuhan punya rencana melalui diri kita sebagai orang tua, yakni  memersiapkan anak untuk pelanjut generasi dan menjadi kebanggaan bagi Tuhan.

B.2. II Timotius 1 : 3 – 18 , adalah berisi nasehat Rasul Paulus kepada Timotius dan peranan orangtua/

keluarga dalam mempersiapkan anak untuk pelanjut generasidan rencana  Allah bagi umatNya :

  • Surat Paulus yang kedua kepada Timotius  ini ditulis dari penjara di Roma pada masa tahanan yang ke II, tahun 65.Paulus berkeluh-berkesah tidak seorangpun membantu bahkan orang-orang meninggalkan dia ( II Tim 4: 16), malu atau takut disebut pendukung Paulus.  Dalam rasa kesepian dan firasat kematian, Paulus amat merindukan Timotius serta menganjurkan untuk setia dalam pelayanannya. Berdasarkan isinya, sebagian besar berisi nasihat-nasihat pribadi kepada Timotius sebagai teman sekerja dan pembantu yang masih muda. Paulus berharap supaya Timotius tabah dan terus setia menyebarkan berita tentang Tuhan Yesus Kristus. Timotius harus tetap bertugas sebagai guru dan pemberita Kabar Baik dari Allah,  sekalipun penderitaan dan pertentangan selalu menghadang.
  • Keluarga yang melayani Allah merupakan tradisi Kristen yang berakar dari tradisi Yahudi, sebagaimana disaksikan oleh Perjanjian Lama. Dalam Ulangan 5:6-7, Allah berfirman: "Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan,  haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun". Di sini digambarkan,setiap orang-tua Israel ber kewajiban mengajarkan hukum Taurat secara baik dan benar dan terus menerus kepada anak-anak mereka dalam berbagai situasi.
  • Kualitas iman Timotius selaku cucu dan anak ternyata  semakin bertumbuh dan kaya dalam tradisi Kristen yang telah ditabur oleh neneknya, Lois dan ibunya, Eunike (II Tim.1:5). Karena itu , Allah berkenan memakai Timotius sebagai alat-Nya, walaupun saat itu dia masih muda. Keluarga Timotius menjadi cermin dan contoh dari sebuah keluarga yang melayani Allah dengan sepenuh hati.
  • Jadi melalui orang-tua, Allah memberi tanggungjawab mewariskan kekayaan iman dan Firman Allah  kepada keturunannya hingga mengenal dan mengasih Allah.Melalui tradisi, kita mewariskan kekayaan iman dan pengalaman rohani dari satu generasi kepada generasi berikutnya.

C. Aflikasi Khotbah

     Dari penjelasan teks Keluaran 2 : 1 – 10 dan II Timotius 1 : 3 -18,  maka berikut ini beberapa  Catatan dan pokok pikiran untuk menjadi panduan aflikasi  khotbah yang mengacu pada  tema  : “Peranan Keluarga Bagi Generasi Gereja “ .

  • Allah sebagai sutradara,yang menyusun jalinan semua peristiwa   dalam kisah Musa, dimana Allah memakai ibu Musa,Miryam,Putri Raja Firaun dengan peran masing-masing  untuk mempersiapkan rencana karya pembebasan umat Israel dari perbudakan di Mesir.
  • Allah memiliki rencana yang mulia  untuk keselamatan umatNya ( Umat Israel ) melalui peran keluarga yankni orangtua Musa.
  • Allah memiliki rencana yang mulia untuk menjadi sakasiNya dan kesinambungan pemberitaan Inil Yesus Kristus melalui keluarga  leluhur Timotius ( Lois) dan orangtua Timotius ( Eunike ). Mereka telah berhasil mendidik dan mempersiapkan anak mereka (Timotius) untuk menjadi generasi yang berkualitas dan berkarakter Kristus,sehingga Allah berkenan memakai Timotius menjadi alatNya kendatipun ia masih muda.
  • Dalam Perjanjian Lama kita dapat mengerti bahwa, keluarga adalah tempat yang pertama pendidikan agama diberikan. Sebelum adanya hukum-hukum Musa, kaum Lewi ditetapkan sebagai imam, para nenek moyang Israel  yang menjadi imam atas kaum keluarganya, memimpin keluarganya mempersembahkan korban-korban ke hadirat Allah. Peranan keluarga para nenek moyang  Israel yaitu Abraham, Ishak dan Yakub, besar sekali pengaruhnya terhadap hidup anggota keluarga dan keturunannya. Nenek moyang bangsa Israel menjadi guru bagi seluruh keluarganya yaitu mengajar perbuatan-perbuatan Allah yang besar dan janjiNya membawa berkat bagi bangsa itu turun-temurun.
  • Lembaga masyarakat yang paling kecil tetapi penting adalah keluarga. Ketika Tuhan Yesus hadir di dunia Dia tinggal di sebuah keluarga yang takut akan Tuhan, memiliki orangtua yang bernama Yusuf dan Maria mendapatkan pendidikan dengan baik oleh keluarga, pentingnya pendampingan untuk meningkatkan kerohanian, Tuhan Yesus juga selain pendidikan dalam lingkungan keluarga tetapi juga pendidikan formal bahkan mengenal tradisi dam budaya, untuk sekarang ini pentingnya pendidikan dalam keluarga karena tanpa pendidikan yang cukup maka pertumbuhan rohani seorang anak akan mengalami karakter yang jauh dari  karakter Kristus. Karena itu, orangtua/keluarga harus benar-benar memperhatikan tentang pendidikan dan nilai-nilai  iman Kristen bagi anak-anak sejak dini sehingga mereka kelak tidak meninggalkan Yesus  melainkan mereka akan menjadi  penerus generasi gereja dan saksi-saksi dari Tuhan Yesus kepada orang lain.

D. Penutup

  • Orang tua mempunyai tugas yang sama dengan para nabi dan imam yaitu menyampaikan dan meneruskan berita tentang karya keselamatan Allah kepada anak-anak. Ini merupakan tugas yang sangat penting dari orang tua, oleh karena  itu Allah memanggil mereka sebagai orang tua. Pendidikan bangsa Israel dipusatkan dalam keluarga. Allah mengaruniakan  anak-anak kepada setiap orang tua dan Allah menghendaki agar mereka beserta anak-anaknya melayani Dia. Dalam arti bahwa Allah memberikan mereka bukan supaya kita dapat memiliki mereka untuk kepentingan pribadi, tetapi Allah memberikan kepada setiap orang tua   ( keluarga ) supaya mereka  dididik  dan dibesarkan demi kemuliaan nama Tuhan. Dalam Efs.  6 : 4 ,  mengandung pengertian bahwa "Allah mau anak-anak dibesarkan dalam ajaranNya" Orang tua yang bijaksana tidak hanya akan mengatakan kepada anak untuk berkelakuan baik, tetapi jauh lebih dari itu oang tua harus membimbing anak mereka untuk menjadi lebih baik. Salah satu pelajaran terpenting yang perlu dipelajari orang tua adalah bercermin pada cara Allah menangani anak-anak.
  • Allah menetapkan orang tua sebagai alat yang penting untuk menyalurkan pengetahuan tentang siapa  Allah bagai Allah menyelamatkan umat-Nya.Dengan melakukan hal itu, la menyatakan diri-Nya kepada tiap-tiap kepala keluarga sebagai Allah yang menyelamatkan. Orang tua dapat menolong anak-anak mereka memperkembangkan kenyakinan berdasarkan firman Allah, melalui pengajaran, teladan dan bimbingan, yang disertai dengan doa orang tua, dalam menunaikan tugas dan tanggung jawabnya di dalam mendidik dan mengasuh anak-anaknya. Anak-anak akan mengenal Firman Tuhan  denganbaik jika hal itu  diajarkan oleh orang tua. Oleh karena itu,  semua ajaran dan didikan yang di terapkan kepada anak-anak harus berpedoman pada firman Allah.
  • Mendidik dan mempersiapkan anak-anak untuk  generasi penerus adalah tugas keluarga, dalam hal ini orang tua. Dan ini adalah sebuah tugas yang penting, yang Tuhan percayakan kepada orang tua. Pentingnya tugas ini nampak ketika secara tegas Alkitab memberikan perintah kepada orang tua untuk mengajar, mendidik dan mempersiapkan anak-anak untuk menjadi generasi penerus yang takut akan Tuhan (Ulangan 6:4-9; Mazmur 127:3-5; Amsal 1:8; 3:12; 6:20; 13:24; Efesus 6:4 dan ayat-ayat lain). Bahkan memimpin, mendidik dan mengajar anak-anak merupakan salah satu kualifikasi seorang penilik jemaat (gembala jemaat) dan para diaken (1 Timotius 3:4-5, 12). Terakhir, mempersiapkan generasi penerus adalah tugas penting karena tugas ini menentukan masa depan. Ada ungkapan bahwa masa kini ditentu masa lalu, sedangkan masa kini menentukan masa depan. Memang masa lalu tidak akan pernah bisa diubah, tetapi tindakan kita di masa kini mempersiapkan masa depan. Itu sebabnya keluarga, khususnya orang tua, harus sungguh-sungguh mempersiapkan generasi penerusnya mulai dari sekarang. Hal ini menentukan masa depan:  Pertama, masa depan generasi penerus itu sendiri.

Kedua, masa depan gereja.  Ketiga, masa depan bangsa ini.  Jadi, Rusaknya generasi bukan hanya merusak generasi itu sendiri, tetapi juga masa depan gereja dan bangsa ini. Tetapi bila generasi penerus dididik, diajar dan dipersiapkan dengan baik,  maka kita percaya bahwa keluarga, bangsa dan gereja akan memiliki masa depan yang cemerlang. Tuhan Yesus memberkati, amin. (AL)

Membagikan

Dorongan Anda sangat berharga bagi kami

Cerita Anda membantu mewujudkan situs web seperti ini.