Roh Kudus Menolong Hidup Orang Percaya

Bacaan Alkitab Kisah 2: 1-13
Tanggal/Warna Liturgy 9 Juni 2019/Merah/ Hari Raya Pentakosta

 

Saudara-saurdara……

Hari ini kita memperingati hari pencurahan Roh Kudus. Peristiwa pecurahan Roh Kudus pada mulanya jatuh persis pada hari raya pentakosta orang Yahudi. Hari raya pentakosta bagi orang Yahudi adalah hari raya di mana mereka merayakan pesta panen baru. Roti yang dibuat dari hasil panen yang baru itulah yang harus dipersembahkan kepada Tuhan sebagai korban.

Pasti kita masih ingat peristiwa kenaikan Tuhan Yesus ke Surga, saat di mana para muridNya berada di bukit menyaksikan peristiwa yang luar biasa itu.  sebelumnya Yesus berkumpul dengan mereka memberikan suatu pengharapan baru bagi mereka, bahwa nanti mereka akan menerima kuasa kalau Roh kudus turun ke atas mereka.  Dan janji itu digenapi setelah sepuluh hari sesudah kenaikanNya ke surga, atau limapuluh hari setelah paskah, Roh Kudus dicurahkan atas para murid dengan tanda-tanda yang luar biasa. Tanda-tanda yang Nampak yang disebutkan dalam bacaan kita tadi adalah lidah-lidah seperti nyala api bertebaran dan hinggap pada mereka, menandakan bahwa mereka telah dipenuhi dengan Roh Kudus.

Apa arti dipenuhi dengan Roh kudus? Bagaimanakah kita mengenal seseorang dipenuhi dengan Roh kudus?

Rasul Paulus pernah berkata: “dan janganlah kamu mabuk oleh anggur karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh Kudus” (Ef 5:18). Orang yang mabuk oleh anggur adalah dia yang setelah minum anggur, dikuasai oleh alcohol. Ketika alcohol masuk ke dalam darah, mereka tidak mampu berpikir seperti biasa, menjadi mabuk tidak menguasai diri dan tidak memiliki keseimbangan diri, karena ada kuasa lain yang menguasai, yakni alcohol. Rasul Paulus mengkontraskan hal ini dengan kepenuhan Roh Kudus. Maksudnya  biarlah Roh Kudus yang menguasai diri kita, bukan nafsu atau hal hal dunia.

 

Roh Kudus dicurahkan adalah untuk memimpin, menyertai, menghibur bahkan menolong orang percaya melakukan hal-hal atau perkara-perkara besar yang dikehendaki Tuhan. Ia memampukan orang percaya untuk menghadapi gejolak hidup .

Alkitab mencatat  peristiwa yang dicatat dalam Kisah Para Rasul 2, di mana  Roh Kudus turun memenuhi para rasul dan orang-orang percaya dengan tanda-tanda khusus. Selain itu tanda-tanda tersebut memiliki Prinsip teologis yang merupakan karunia Allah  diberikan oleh Allah  dan bukan diberikan serta diajarkan oleh manusia. Ia diberikan kepada manusia agar manusia memiliki kemampuan dan semangat dalam menjawab panggilan Tuhan, yakni panggilan untuk memberitakan kehendak Allah bagi manusia, sehingga manusia dalam hidupnya:

1. Takut akan Kristus dan melakukan kehendak-Nya.

Istilah Takut akan Kristus muncul hanya satu kali dalam Perjanjian Baru (ef.5:21). Seringkali kita temukan di dalam Alkitab istilah “takut akan Tuhan”. Namun bagaimanakah sikap kita terhadap Kristus?

Hari ini sadar atau tidak disadari banyak dalam perkumpulan orang Kristen dan kehidupan orang Kristen secara pribadi bukannya menbawa cermin  kehidupan takut akan Kristus, namun justru memaksakan kehendaknya pada Kristus dan menghina Kristus melalui kehidupannya yang menjadi batu sandungan. “Takut akan Kristus”  muncul sebagai akibat dipenuhi oleh Roh Kudus.  Roh Kudus selalu menolong orang percaya. Roh kudus tidak akan memimpin seseorang  menjadi bodoh dan akal pikirannya tak berfungsi dengan baik. Tetapi Roh Kudus  memenuhi untuk menolong dan memimpin orang percaya memikirkan kembali, mengingatkan kembali akan semua perintah dan ajaran Kristus.

Ingatlah saudara saudara,  bahwa di tengah kehidupan dunia yang global dan maju pesat ini tantangan kualitas kehidupan Kristen semakin besar. Kehidupan yang takut akan Kristus dengan menjaga kekudusan mulai dikesampingkan dan bahkan diabaikan. Banyak orang Kristen diberbagai kalangan, baik aktivis gereja maupun awam, terjerat pada antusiasme menikmati hiruk-pikuk dan kesenangan yang ditawarkan oleh dunia, yang semuanya untuk melampiaskan hawa nafsu; disisi lain lebih mengandalkan  dan menomorsatukan  uang, kedudukan dan ambisi diri dari pada mengandalkan dan menomorsatukan Kristus yang sudah berkorban bagi keselamatan umat-Nya.

2. Menghasikan Buah Roh

Menghasilkan buah Roh berarti hidup orang percaya mencerminkan kehendakNya. Kehidupan orang yang dikuasai oleh Roh kudus membawa dan menghasikan kehidupan yang bukan berpusat pada diri sendiri melainkan pada Allah. Cinta kasih Allah yang telah diterimanya di dalam hidupnya akan  memenuhi hatinya dengan cinta kasih Surgawi.  Cinta kasihnya pada Tuhan dan sesame   manusia tidak akan digoyahkan oleh kesukaran, penderitaan, kesulitan duniawi dan kematian sekalipun.  Seorang yang dipenuhi oleh Roh Kudus  bukanlah orang yang menjadi batu sandungan dan menyombongkan diri dengan apa yang dimilikinya. Melainkan menjadi berkat di mana dan kemanapun serta dengan segala kerendahan hati melayani dan memiliki ketegasan menyatakan kebenaran Allah.

3.Giat dan Berani dalam Pemberitaan Injil

Di hari Pentakosta hal ini jelas terlihat bahwa ketika Roh Kudus turun dan memenuhi para rasul, maka mereka mementingkan Injil dan pengabarannya dengan segala keberanian.  Karena itulah patutlah kita bersyukur pada hari minggu pentakosta ini, yang perlu kita sadari bahwa hari ketuangan Roh Kudus  dikalangan dunia kristiani dianggap sebagai hari lahirnya gereja Kristen pertama. Karena dengan  hadirnya Roh Kudus, jemaat Kristen pertama di Yerusalem berkembang pesat.  Roh Kudus yang telah dicurahkan kepada pengikut Kristus memberikan semangat untuk bersaksi di tengah-dunia ini. Kehadiran Roh Kudus memang merupakan penggenapan janji Allah yang senantiasa menyertai semua orang dan juga gereja untuk bersaksi secara benar. Gereja tanpa Roh Kudus bukanlah gereja; orang-orang bersaksi tanpa Roh Kudus , kesaksiannya tidak benar.

Gereja dan orang percaya adalah  suatu persekutuan yang benar, dinamis, kreatif. Sebagai gereja dan umat Kristen  yang diutus ke dalam dunia, kita pergi dengan misi yang pasti dari Yerusalem, Yudea, Samaria, bahkan sampai ke ujung bumi. Tidak ada batasnya, kesaksian kita mengenai kristus harus di kumandangkan. Apalagi Gepsultra yang kini dipanggil untuk terlibat dalam misi bagi suku-suku terasing yang belum mendengar Injil. Jangan takut dan jangan sungkan untuk terus mengumandangkan injil. Ingatlah ada penolong yang menolong kita setiap saat dan waktu, yakni Roh Kudus. “Supaya dalam nama Yesus bertekut lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan segala lidah mengaku: “Yesus Kristus adalah Tuhan” bagi kemuliaan Allah, Bapa!  Amin. (HM)

Membagikan

Dorongan Anda sangat berharga bagi kami

Cerita Anda membantu mewujudkan situs web seperti ini.